Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Dalami Perusahaan Farmasi Lain Diduga Dapat Pasokan Bahan Baku Berbahaya

Polisi Dalami Perusahaan Farmasi Lain Diduga Dapat Pasokan Bahan Baku Berbahaya Dampak Larangan Obat Sirop Anak Bagi Pedagang Pasar Pramuka. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Bareskrim Polri mendalami perusahaan-perusahaan farmasi diduga turut memperoleh suplai bahan baku obat sirop tercemar Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi batas aman.

Tim gabungan polisi dan BPOM sebelumnya telah menetapkan empat korporasi sebagai tersangka atas kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada Anak-anak diduga disebabkan obat sirop tercemar Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi batas aman.

"Kita lagi ada perusahaan-perusahaan lain yang kita lengkapi alat buktinya. Baru akan kita gelar perkara muncul perkembangan yang baru. Nanti kita tunggu saja ya hasil pembuktian yang sedang dilakukan oleh penyidik," kata Dirtipidter Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Pipit Rismanto saat dikonfirmasi, Selasa (29/11).

Bareskrim Polri saat ini memfokuskan penelusuran terhadap perusahaan baru diduga ikut menjadi faktor kasus gagal ginjal akut pada anak meningkat. Bareskrim Polri akan segera mengumumkan perusahaan farmasi yang terlibat sesuai kelengkapan barang bukti.

"Ya baru ini kan sedang didalami, kalau alat buktinya cukup kita naikin ke penyidikan juga. Sementara ada beberapa perusahaan yang sedang kita dalami, tapi nanti kita umumkan yang pasti-pasti saja ya," ujar dia.

Pengumuman Tunggu Gelar Perkara

Pipit mengatakan, perusahaan itu berada di sejumlah tempat. Namun dia belum mau menjelaskan detail lokasi dan nama perusahaan tersebut.

"Di beberapa tempat ya. Tidak bisa disebutkan sekarang kalau belum pasti. Dilakukan gelar perkara gitu," kata dia.

Pipit menjelaskan sudah mendapatkan informasi setelah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus gagal ginjal akut tersebut. Saksi itu di antaranya tiga anggota Badan POM RI pada Rabu (23/11) lalu.

"Saksi kemarin tiga ya, nanti kita akan dalami lagi untuk kesaksiannya. Bagian Lab kan sudah, sama staf-staf lainnya. Bidang yang terkait," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Ungkap Kasus Gagal Ginjal Akut Terkait BPOM, Temukan Unsur Pidana
Polisi Ungkap Kasus Gagal Ginjal Akut Terkait BPOM, Temukan Unsur Pidana

Bareskrim Polri menaikkan status hukum penanganan kasus dugaan keterlibatan pihak BPOM.

Baca Selengkapnya
FOTO: Wajah Kecewa Solihah saat Sidang Gugatan Korban Gangguan Ginjal Ditunda karena Alasan Administrasi
FOTO: Wajah Kecewa Solihah saat Sidang Gugatan Korban Gangguan Ginjal Ditunda karena Alasan Administrasi

Sidang lanjutan gugatan class action GGAPA yang beragendakan pembacaan gugatan tersebut harus ditunda karena alasan perbaikan adminsitrasi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kisah Penderitaan Anak-Anak Gagal Ginjal Akut di Indonesia Berjuang Hidup Setelah Keracunan Obat Sirup
FOTO: Kisah Penderitaan Anak-Anak Gagal Ginjal Akut di Indonesia Berjuang Hidup Setelah Keracunan Obat Sirup

Anak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.

Baca Selengkapnya
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.

Baca Selengkapnya
4 Bulan Mengintai, Cerita Petugas Gabungan Bongkar Pabrik Ekstasi Rumahan di Sunter
4 Bulan Mengintai, Cerita Petugas Gabungan Bongkar Pabrik Ekstasi Rumahan di Sunter

Pil ekstasi sebanyak 7.800 diamankan sebagai barang bukti kejahatan

Baca Selengkapnya
Marak Beredar Obat Keras Berbahaya di Tangerang, Warga Bisa Melapor ke Nomor Ini
Marak Beredar Obat Keras Berbahaya di Tangerang, Warga Bisa Melapor ke Nomor Ini

Marak Beredar Obat Keras Berbahaya di Tangerang, Warga Bisa Melapor ke Nomor Ini

Baca Selengkapnya
Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Diduga Lakukan Korupsi, Ada Perusahaan Sawit hingga Batubara
Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Diduga Lakukan Korupsi, Ada Perusahaan Sawit hingga Batubara

Total pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Narkoba dari Malang Dijual Lewat Medsos
Narkoba dari Malang Dijual Lewat Medsos

Dari komunikasi di media sosial, biasanya pelaku akan mengirimkan barang haram ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ramai Kasus Pasien Anak Cuci Darah, Ini Beda Sukrosa dan Laktosa di Minuman Kemasan
Ramai Kasus Pasien Anak Cuci Darah, Ini Beda Sukrosa dan Laktosa di Minuman Kemasan

Puluhan pasien anak menjalani proses cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Baca Selengkapnya
Usut Kasus Korupsi Impor Gula, Kejagung Duga Kemendag Beri Izin Lebihi Batas Kuota
Usut Kasus Korupsi Impor Gula, Kejagung Duga Kemendag Beri Izin Lebihi Batas Kuota

Penyidik menemukan adanya tindakan pemberian izin impor gula melebihi batas yang telah ditentukan.

Baca Selengkapnya
Banyak Anak Alami Gangguan Ginjal, KPAI Minta Peredaran Snack Kekinian Diawasi Ketat
Banyak Anak Alami Gangguan Ginjal, KPAI Minta Peredaran Snack Kekinian Diawasi Ketat

Menurut KPAI, banyaknya anak-anak yang konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih menjadi salah satu penyebab gangguan ginjal pada anak.

Baca Selengkapnya
Kejati Jakarta Tetapkan Dirut dan 2 Petinggi Indofarma Tersangka Korupsi Pengelolaan Keuangan
Kejati Jakarta Tetapkan Dirut dan 2 Petinggi Indofarma Tersangka Korupsi Pengelolaan Keuangan

Adapun dana yang terkumpul selain digunakan untuk menutupi defisit, anggaran juga digunakan untuk kepentingan pribadi tersangka.

Baca Selengkapnya